Hari ni minggu, asik buat bersih bersih. Baru aja tadi saya menyelesaikan PCB revisi dari alat management energi listrik online, sekarang alat tersebut sudah menggunakan display seven segment dan ada jam nya. Seperti judul cerita saya diatas, berteman dengan anjing dan amarah. saya mau cerita tentang kaitannya dengan anjing anjing saya yang plangak plongok tapi di pandang galak orang lain.

Saya hidup dari kecil sebagai warga pendatang di desa Panjer Denpasar Selatan. Hidup disini sangat lah menyenangkan. Banyak teman saya dapatkan disini, banyak cerita yang saya buat di desa yang ramai ini. Pagi hingga pagi hari toko makanan selalu buka di desa Panjer ini. Dan sekarang yang lebih populer lagi di desa tempat saya tinggal ini banyak distro distro baju dan butik ditambah lagi sekarang toko sepatu, mantep kan. saya ga perlu ke mall lagi nyari makanan dan pakaian. di sini lengkap. Sampai saya bersama sahabat baik saya dari kecil tinggal di Panjer nama nya gusti, beberapa kali kita bercerita tentang enakya tinggal di desa kami. Segalanya lengkap, pelayanan masyarakat dekat, rumah sakit dekat, pantai dekat, tempat wisata dekat, banyak deh pokoknya.

Saya ingat waktu kecil sebelum saya masuk TK, saya memelihara seekor anjing jenis Golden Retriever yang kami sekeluarga beri nama Lassy. Lassy anjing yang sangat sangat pintar, apa yang diperintahkan mau dituruti, saya bilang keluar, dia keluar, saya suruh dia ambil sesuatu sambil menunjukkannya, lalu dia mengambilnya untuk saya. Setiap hari saya bermain dengan anjing saya tersebut.

Suatu hari saya bangun dan ga nemuin si lassy dirumah. saya bingung cari kemana mana, anjing saya ga ketemu sampai akhirnya ada kabar anjing mati tertabrak di jalan ujung gang. saya lari kesana memeriksa dan ternyata itu anjing saya. Saya langsung lari kerumah sambil nangis ga terima kalau dia mati gitu aja. dan penyesalan yang saya terima sekarang, kenapa saya ga ambil mayat si lassy dan saya kubur dia baik baik. 🙁

Setelah lassy bebeapa tahun kemudian saya kembali memelihara anjing yang diberikan oleh teman ajik (bapak) saya. Katanya anjing tersebut galak. Tapi setelah lama dirumah, dan beberapa kali saya ajak bermain, dia menjadi anjing yang penurut seperti lassy. namanya browni. Anjing yang baik, walau memang menggonggong saat ada tamu yang masuk, saya rasa itu wajar karena insting seekor anjing memang seperti itu. Sampai suatu ketika saya mengajak si browni keluar untuk membeli makanan. saya memang sering mengajak si browni untuk jaan jalan dan belanja. Saat saya di warung si browni sudah pasti akan duduk di depan warung menunggu saya belanja, memang seperti itu yang saya ajarkan. Dan petaka pun datang disini, si browni saya lihat sedang mengendus endus kaki salah seorang kakek yang lewat hendak pergi ke sawah, membawa celurit di pinggangnya. Entah gimana pemikiran seorang kakek tu, anjing saya ga ada gonggong, ga ada gigit tu kakek, HANYA MENGENDUS. Si kakek tu langsung mengambil celurit di pinggangnya dan menebas perut si browni sampai isi perutnya keluar dan saya lihat dengan mata kepala sendiri ususnya terpotong potong. Saya teriaki si kakek itu “JIK (bapak), ADA KAKEK BUNUH SI BROWNI” begitu teriak saya dulu waktu kecil, saya ga bisa apa apa karena saya masih kecil. Saya meneriaki si kakek tersebut tepat di depan muka nya, dan sangat hebat, kakek tersebut melanjutkan jalan nya sambil membersihkan darah di celuritnya. Si browni yang ususnya putus, isi perutnya berserakan, berjalan sambil menyeret isi perutnya sendiri. Saya cepat cepat memanggil ajik saya dan ajik langsung mengambil si browni katanya lukanya mau di jarit. Tapi Ajik ga jadi ngangkat si browni, katanya ususnya sudah putus, ga bisa diselamatkan. “Biarin dia nyari tempat nyaman untuk mati” begitu kata ajik saya. Pas itu saya bener bener sangat marah dengan yang membunuh dan saya sendiri, saya marah karena tidak menanyakan ke kakek itu kenapa membunuh anjing saya di depan orang banyak dengan begitu kejam dan di depan saya pemilik hewan itu??!!!

Sifat orang berbeda beda

Saya besar hingga sekolah SMK dan kembali mencoba untuk memelihara anjing kembali, 4 ekor anjing saya pelihara, semuanya menjadi anjing penurut. Entah kebetulan atau bagaimana, semua anjing yang kami pelihara seolah olah mengerti apa yang disuruh. Seperti saat anjing saya masuk kamar, saya hanya perlu memanggil anjing tersebut dan menyuruhnya keluar secara halus, si anjing pun keluar sendirinya. Tapi dari keempat anjing ini 3 meninggal. Di lindas sepeda motor di depan rumah, dan ada yang diracun. Saya heran apa salah anjing saya? menggigitpun tidak.  sampai tega di racun. Aning saya jenis maltese ditabrak begitu aja dan orang yang menabrak kabur dengan santai.

Baca juga  Modifikasi LCD Laptop ke LCD Komputer

Dari keempat anjing itu tersisa satu anjing betina yang selamat karena dia adalah satu satunya anjing pendiam yang kesehariannya tidak melakukan apa apa kecuali makan dan tidur saja. Namanya si Pengki, pengki besar menjadi anjing yang sangat sangat penurut, bahkan saya katakan dia anjing yang paling penurut dari yang pernah saya miliki. Pengki seperti sahabat, sahabat baik saya bermain dirumah. saat saya marah ke pengki dia pasti gemetar seperti ketakutan, semua badan nya bergetar sambil tidur memejamkan mata, sesekali melihat saya kembali. Pengki, bener bener penurut. lincah. teman saya sehari hari dirumah menghilangkan stress. Si pengki saya ingat sangat takut dengan petir dan kembang api. Saat ada petir dia pasti mencakar cakar pintu rumah untuk minta masuk biar ada yang ditemenin tidur. Senang rasanya pernah punya pengki.

Suatu ketika si pengki kena virus aneh yang membuat dia ga makan sama sekali hampir 2 minggu. selama itu dia hanya minum air dan beberapa kali saya paksa untuk makan telur mentah. Kata dokter si pengki sudah parah, virus yang ada di pengki sudah menyebar karena dilihat dari hidung keluar darah. Saya ga tau dimana pengki bisa kena virus itu. Selama 2 minggu pengki hanya tidur saja. dan sesekali melirik saya saat lewat tanpa menggerakkan badan. Saya berharap pengki sembuh. dan itu terjadi. Pengki saat itu kembali mau makan dan sehat lincah seperti semula.

Seperti biasa petaka pun kembali datang 🙁 saat ada orang kerumah memungut uang iuran desa adat. Si pengki saat itu baru saja melahirkan  9 anak anjing. Naluri anjing sama seperti si Browni dulu pasti lah mengendus orang baru yang datang kerumah karena nalurinya sebagai ibu dari anak anaknya untuk menjaga mereka. Bapak bapak penagih iuran ini sudah melihat si pengki, dan saya pun biasa saja karena selama saya punya anjing belum pernah ada sejarah anjing saya menggigit orang, karena saya tidak pernah bertindak kasar ke anjing saya. Saya percaya seperti pada manusia, apa yang diajarkan ke anak saat keci, apa yang di perlihatkan anak saat dia kecil akan sangat berdampak besar di kehidupan dewasanya. Anak di perlihatkan kekerasan, diajarkan kekerasan, dihadapkan dengan lingkungan kekerasan pastilah dewasa akan menjadi pribadi yang tempramen. begitu pula sabertindak ke anjing saya sampai semua menurut 🙂

Baca juga  Bersalaman Dengan Bapak Ridwan Kamil

Kembali lagi ke cerita bapak iuran itu, saat di endus, si bapak itu entah gimana kaget (padahal di endus) mungkin karena ingsting manusia kaget sama anjing biasanya pasti gigit. Pas kaget itulah kaki si pengki di injek saa bapak tu dan menggonggong lah si pengki. *note : si pengki sama sekali tidak pernah menggonggong sebelumnya sampai kejadian itu. Bapak itu di gonggong dan langsung berteriak “ANJING SIALAN KAMU YA, AWAS, TUNGGU PEMBALASAN SAYA, KAMU AKAN SAYA BUNUH BESOK, HATI HATI KAMU KALAU KELUAR” bapak itu ngomong sama si pengki yang pergi menjauh sambil menunjuk nunjuk si pengki tepat disamping saya tuan rumah disana. Kembali lagi, yah saya warga pendatang mau gimana lagi. Saya ingat kata kata mutiara dari temen baik saya “ANJING JUGA TAU SIAPA TEMAN MU”, saya menjelaskan ke bapak itu, anjing saya ga galak pak, dia baru melahirkan, tapi bapak itu pergi ga jadi nagih iuran sambil mengumpat “AWAS KAMU, BESOK PASTI MATI!!”

saat itu saya shyok. serasa berhadapan dengan seorang pembunuh. saya kembali memanggil si pengki dan mengelus elus nya dan coba ngobro seperti bapak tadi ke pengki “ki, kamu hati hati, lari kalau ketemu bapak tu” saya sudah titip pesen gitu ke pengki.

Nasib berkata lain, entah karena apa si pengki yang saat itu saya biarkan bermain di sekitar rumah, sorenya ga balik balik lagi sampai sekarang. saya sudah cari kemana mana, tidak ketemu. Saya tidak mau menyangkut pautkan ancaman bapak itu dengan masalah ini. saya harap pengki tenang disana dan anaknya saya urus sekarang.

Anak si pengki saya sisakan 1 ekor di rumah bernama si rembo. Rembo anjing yang lincah seperti pengki saat dewasa. Suatu ketika ibu saya ga menyadari kalau saat keluarin mobil ternyata melindas si rembo. karena rembo terlalu lincah kesana kesini. saat itu hujan dan kejadiannya jam 3 pagi. saya baru mengetahuinya jam 7 pagi. si rembo tergeletak ga bergerak. saya belum mau menguburkannya. saya masih berharap rembo hidup karena badannya belum kaku. tapi tidak ada tanda tanda bergerak. saya pindahkan rembo yang kehujanan ke tempat kering dan saya berikan susu disampingnya. saya duduk disampingnya sekitar 15 menit lalu dia bersuara merintih. Saya senang saat itu, walau saat saya berdirikan rintihannya semakin kuat yang saya rasa badannya sakit sekali saat itu. Singkat cerita si rembok sekarang sehat dan lincah.

Baca juga  Merakit Running Text Sederhana




Dari kejadian itu sampai detik ini, rembo pernah ditemani seekor anjing mini bernama browni lagi, walau warnanya waktu itu abu abu. Dia kembali meninggal di tabrak orang di depan rumah. yang saya heran saat itu saya dan adik saya ada di depan rumah, dan orang itu seperti sengaja melindas si browni yang kecil tu lalu ngebut pergi gitu aja. 🙁 browni dikubur tepat di tengah halaman rumah 🙁

11118276_10204288536201652_1417251666_n (1)Hari ini kejadian satu tahun lalu terulang kembali. tepat di depan rumah saya dan si browni sedang tidak melakukan apa apa. hanya tidur di depan pintu masuk. Saya dan teman saya sedang mengobrol juga didepan sampai ada bapak bapak naik motor berpakaian adat lengkap dengan udeng beserta istri dan anak nya menghampiri saya. “NYEN NGELAH KULUK NE GUS” ( siapa yang punya anjing ni dik) saya pak. bagaimana? jawab saya sambil senyum. si bapak itu jawab “KEL TEMBAK MATI NAS NE NAH”. (tak tembak mati kepalanya ya) saya pun jadi mengkerutkan dahi. apa masalah si rembo? “NAK ENGKEN PAK” (ada apa pak) tanya saya tadi. trus bapak tu jawab “KULUK GUS GALAK, JANG YE DI TENGAH, YEN SING KEL TEMBAK NAS NE” (anjing kamu galak, taruh dia di dalem, kalau ngga saya tembak kepalanya). saya mangguk mangguk saja ga paham kenapa rembo digituin. padahal kalau masalahnya menggonggong, disekitar rumah saya banyak juga ada anjing yang juga menggonggong. Kalau dibilang menggigit, belum pernah ada kejadian menggigit. *note : beberapa anak lewat sengaja melemparkan batu dan kayu ke anjing saya padahal anjing saya hanya diam sampai dia menggongong karena sering di perlakukan seperti itu.

Artikel cerita ini saya buat bukan untuk merusak nama baik siapapun, bukan untuk menjelek jelekkan siapa pun. Saya hanya menceritakan apa yang saya alami dengan anjing saya dari kecil hingga kini saya besar. ini adalah nyata saya alami sendiri. mohon tidak memandang cerita saya sebagai rasis atau sebagainya. Anjing bagi saya adalah teman, seperti apa yang dikatakan oleh teman saya.

kamu tau pitbull? sekarang saya punya pitbull dan itu pun saya ajarkan tidak menggonggong. tetap saja orang melempari batu. sampai lusa lalu pintbull saya hampir dicuri orang yang rumahnya dekat di rumah saya … hmm miris.

Loading

Berteman Dengan Anjing dan Amarah

2 gagasan untuk “Berteman Dengan Anjing dan Amarah

  • 23 September 2015 pukul 23.11
    Permalink

    Duwi,saya suka baca posting2 mu , tp kali ini saya br bisa koment, bgitu baca berteman dengan “anjing dan amarah”, knapa gitu ? ini smakin mempertegas kayaknya antara kamu dan saya banyak kesamaan …SMK (STM), ELEKTRONIKA, NGOPREK, MUSIK,dan terakhir ANJING….tp kamu jauh lebih muda dr saya ( seumuran murid saya ), saya Mengajar Elektronik di SMK Negeri 4 Jakarta, tulisanmu banyak memberi inspirasi dalam mengajar…kamu muda,pintar saya yakin pasti baik……di BLOK sebelah ada yang maki2 kamu gara gara blanja 800 ribu rupiah, saya sangatmenyayangkan bisa terjadi, saya hanya menduga saudara kita itu mungkin sangat awam elektronika, abis di PHK duit pas2an,pas di colok gak kerja,kalap….akhirnya tulis di internet, kalau bisa kamu selesaikan baik-baik, aku yakin kamu bisa, lain waktu saya amat senang bila bisa berjumpa, salam kenal….dan sukses terus buat kamu…..

    Balas
    • 23 September 2015 pukul 23.31
      Permalink

      terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog saya 🙂 , untuk blog yang dimaksud itu saya sudah tau dari dulu, dan dibuat memang sengaja, yang bikin cerita blog nya juga teman saya sendiri. Baik buruk nya pembaca yang menilai 🙂
      salam kenal nih, silahkan mampir kembali untuk mencari inspirasi baru di artikel terbaru untuk dikembangkan. salam solder 😀

      Balas

Komentar anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.