Baru baru ini ramai diberitakan masalah teknologi pengiriman atau pertukaran data berkecepatan tinggi secara wireless. Teknologi pertukaran data ini dikatakan melebihi dari kecepatan transfer data wireless dengan nama WIFI.
Teknologi tersebut adalah Li-fi.
Li-fi adalah teknologi lama yang diperbarui dalam pertukaran data. LI-FI sekarang memiliki data transfer yang luar biasa cepat melebihi kecepatan WIFI yang ada saat ini. Kalau saya saksikan video demonstrasinya tentang bagaimana Li-fi bekerja, akan terlihat hanya seperti kita menyalakan lampu untuk penerangan ruangan biasa. Namun dibalik cahaya lampu yang digunakan untuk menerangi ruangan tersebut di modulasikan banyak data kedalam cahaya yang dipancarkan tersebut. Seperti kita ketahui cahaya merupakan sebuah gelombang, sama seperti halnya frekwensi radio yang bisa ditumpangi data informasi, cahaya juga dapat ditumpangi data informasi yang secara sederhananya akan membuat cahaya tersebut berkedip. Kedipan ini tidak tampak oleh penglihatan mata manusia karena berkecepatan tinggi.
Untuk dapat memperagakan sebuah teknologi Li-fi, diperlukan lampu LED standar, koneksi internet dan juga photo sensor. Hal ini sudah diperagakan oleh sebuah perusahaan asal Estonia yaitu Velmenni yang mencoba untuk mengirimkan data berkecepatan 1Gbps yang secara teoritis mampu mencapai hingga 224Gbps.
Pencetus istilah Li-fi diciptakan oleh Prof. Harald Haas dari universitas Edinburgh yang saya lihat pada video nya merupakan sebuah pertemuan TED.
Disana mereka hanya menghidupkan sebuah lampu diatas ebuah sensor, dan video mulai diputar pada layar besar dibelakang nya, namun saat cahaya dihalangi, video dengan kualitas ultra HD itu menjadi tersendat. ini membuktikan bahwa video dengan kapasitas, kualitas yang sangat besar itu dikirimkan hanya melalui modulasi cahaya LED saja. seperti yang ditunjukkan pada video ini.
Eksplorasi konten lain dari Duwi Arsana
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.