Dua hari lalu, pacar saya nih beli sebuah lampu LED yang harganya 80ribu. Pacar saya bekerja di kantor PLN Mataram. Untuk sebuah lampu LED dengan harga 80ribu saya rasa masih wajar, karena saya sendiri di Denpasar Bali membeli sebuah lampu LED dengan harga 120ribu yang tentunya kalau saya lihat dari segi fisiknya hanya beda di casing nya saja. Lampu LED yang dibeli sama pacar saya memiliki pelindung plastik dan body plastik sedangkan yang saya beli di denpasar memiliki pelindung kaca dan body full aluminium.
Jaman sekarang untuk teknologi penerangan sudah sangat berkembang dari waktu saya masih kecil. Saya masih ingat dikamar memasang lampu pijar 25W mata masih kunang kunang liatin tulisan yang ada di buku. Sedangkan sekarang kita pasang lampu LED 10W saja terangnya sudah lebih terang dari pada lampu pijar 25W. Sebelum lampu LED, lampu yang juga hemat listrik dan terang adalah jenis fluorescent, yaitu lampu dengan tabung kaca yang bersinar umumnya putih.
Nah kembali lagi dengan lampu yang dibeli oleh pacar saya. Sepintas nampak lampu ini seperti lampu biasa. Saya pasang di piting lampu dan menyalakan saklar pun dia menyala seperti lampu pada umumnya dan terang sewajarnya. Namun ada hal yang menarik yang saya lihat di bungkus lampunya. Menurut penjual lampu di kantor PLN, lampu yang dijual tersebut kalau terjadi mati listrik akan langsung menyala dengan jeda waktu satu detik.
Mendengar penjelasan itu saya masih agak heran, karena ukuran dan berat lampu yang dibeli pacar saya itu sama seperti lampu LED pada umumnya. saya hidupkan saklar, lampunya menyala, trus saya matikan saklar lampunya ikutan mati juga. Tapi saat saya nyalakan lampu trus mcb saya turunkan (simulasi mati listrik) ternyata lampunya langsung menyala secara otomatis.
[appbox googleplay inducesmile.com.androidflashlightapp ]
Selain lampu ini dapat menyala saat terjadi pemadaman listrik, lampu ini juga dapat difungsikan sebagai senter tanpa harus memasangnya pada pitting lampu. Cukup dengan menghubungkan dua terminal lampu dengan ujung jari yang lembab maka lampu ini akan menyala dengan sendirinya. Hal ini karena jari kita yang lembab sebagai saklar dengan nilai hambatan tertentu. Lalu bagaimana lampu yang di piting menyala tanpa kita sentuh? tentu saja hambatan itu berasal dari peralatan elektronik lain yang terhubung pararel dengan lampu tersebut. (didalam nya pasti ada rangkaian saklar sentuh atau semacamnya. Mari kita bongkar)
Saat dibongkar ternyata didalam lampu ini terdapat beberapa rangkaian yang sangat minimalis seperti rangkaian charger, power supply dan battery tentunya. Banttery inilah yang membuat lampu dapat menyala tanpa listrik. Tentunya menyala tanpa listrik itu dibantu dengan rangakaian saklar sentuhan tersebut.
Diluar negeri penggunaan lampu ini sudah lumrah sekali ditemukan (saya search gogel) dan di indonesia baru beberapa. Kamu bisa membeli lampu ini di toko listrik yang agak besar pasti ada deh. Lumayan kalau dipasang disemua kamar, pas mati listrik rumah kita ga kayak mati listrik 😀 tentunya karena kita punya lampu yang dapat menyala tanpa listrik ini.
[ads1]
Eksplorasi konten lain dari Duwi Arsana
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Mas.. Bisa buatin tutor cara bikinnya dari lampu led yg ada dipasaran misalnya 3-9 watt. Yah, walopun ga pke sensor kalo disentuh pke jari nyala, yg ptng pke fitur cut kalo udah penuh ngechargenya. Mau beli mahal buanget utk ukuran kantong saya.. Apalagi di tempat kami sering kena pemadaman listrik..
nanti akan saya coba carikan waktu untuk bikin tutorialnya