Sebelum membahas tentang si Panjerino mari kita bercerita ke beberapa bulan lalu. Sebelun adanya Panjerino sebenarnya ada nama lain yang sudah banyak tersebar yang saya buat. Arduino yang merupakan kit mikrokontroller aslinya dari italy sekarang banyak dipakai orang orang di indonesia maupun luar negeri untuk kit belajar mikrokontroller. Selain arduino ya masih banyak lagi kit mikrokontroller yang juga bisa dipakai untuk membuat alat mikrokontroller.
Kenapa sih arduino? Awal saya mengetahui arduino sekitar tahun 2010 di internet. Dengan ukuran board yang kecil saya lihat banyak peralatan yang bisa dibuat karena perintah perintah dalam bahasa pemrograman nya sederhana bagi saya. Kebetulan saat itu saya mempelajari bahasa C++ di kampus STIKOM BALI, setidaknya saya mengerti saat itu sedikit sedikit. liat nya sederhana sekali ketik ketik dikit sudah bisa membuat lampu berkedip.
Saya sama sekali tidak mengerti dengan namanya mikrokontroller saat itu. yang saya tau cuma bikin downloader, terus nyari firmware langsung bikin hardware dan dicoba. Mau nyala aja sudah seneng banget. Tapi tentunya bikin alat dengan sistem seperti itu ga bakalan bisa bikin berkembang. soalnya ya gitu gitu aja tanpa bisa bikin sesuai keinginan.
Sebelum mikrokontroller dulu saya mainannya sama rangkaian analog aja yang kecil kecil dan sampai akhirnya saya buat minimum sistem arduino Pertama yang saya kasi nama ErulDuino. Mungkin beberapa dari temen pembaca sudah pernah denger nama itu atau lihat di internet. Ya erulduino adalah minimum sistem sejenis arduino namun cara upload program nya masih menggunakan kabel serial. Tentunya hal itu kurang praktis kalau dibandingkan dengan sekarang. Tapi itu membantu saya.
Banyak sistem kontrol bisa dibuat sesuai keinginan, banyak ide jadi terwujud walau sederhana. Tapi saya senang sistem kerja nya bisa ikut kehendak saya. Karena Layout erulduino yang saya buat di pakai dan diperbanyak orang akhirnya saya bikin yang lebih praktis yaitu panjerino. Panjerino adalah penerus erulduino namun sudah menggunakan koneksi USB seperti arduino pada umumnya. Tapi coba kamu liat artikel saya sebelum nya dengan judul Panjerino Ukuran Mini, disana ukuran minimum sistem sudah sangat kecil dengan koneksi USB. tentunya saya berharap pada saat itu jadi alat yang ringkes tapi fungsi nya sama dengan arduino.
Setelah jalan beberapa bulan ternyata ada beberapa kendala sama temen temen yang pakai. karena pin nya yang tidak standar arduino teman teman jadi ga bisa pakai shield arduino langsung tapi harus pakai kabel. akhirnya saya bikin deh yang posisinya sama dengan arduino tapi dengan nama yang sama dengan sebelum nya yaitu Panjerino.
Kok namanya panjerino? Kalau sekarang kita ketik di google kata panjerino yang keluar adalah campursari atau tembang jawa dengan judul panjerino. Saya sebelumnya ga tau kalau panjerino itu bahasa jawa. karena saya bikin ini berdasarkan tempat saya tinggal yaitu di desa Panjer Denpasar Selatan yang sekarang jadi Desa yang penuh dengan distro Baju.
Berikut ini adalah video testing led blink pada panjerino terbaru saya.